Analisis
Berita Feature “Komunitas Rumah Bintang”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah
Produksi Pemberitaan Radio Dosen Pengampu: Dr. Aep Wahyudin, M.Ag
Disusun
Oleh :
Fauzi Rahman
(1174050057)
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
PENDAHULUAN
Komunitas rubin atau
rumah bintang merupakan salah satu komunitas di Bandung yang berdiri sejak
tahun 2004. Komunitas belajar alternative untuk mengasah bakat dan potensi anak
sedini, dengan menitikberatkan konsep bermain dan belajar untuk anak-anak dan
juga memaksimalkan potensi. Nama rumah bintang sendiri datang dari gagasan para
anggota komunitas. Tujuan diberikan karena setiap anak dinilai bisa menjadi
bintang yang mempunyai cahaya.
Untuk rumah bintang
sendiri organisasi non profit dan bergerak secara swadaya,memiliki program yang
dapat memberikan pelajaran alternative tanpa biaya yang bermanfaat bagi anak
untuk masa depan. Di rumah bintang ada banyak kegiatan untuk dilakukan oleh
komunitas ini. Setiap anak-anak akan mendapatakan pelajaran dari para mentor
dengan kelas-kelas berbeda. Ada juga kelas yang diajarkan diantaranya kelas
bahasa inggris, kelas film, kelas gambar dan juga wawasan, kelas etika dan
kelas komputer.
Disini aktivitasnya
mendampingi anak-anak dari sisi pendidikan. Memberikan materi yang tidak
didapatkan disekolah. Pada panduan aktivitas belajar mengajar dengan logika,
etika bahasan dan juga multiple intelligence. Komunitas juga suka mendatangkan
guru dari beragam profesi untuk menceritakan seputar profesi yang dilakukan.
Untuk kelas ini dinamakan kelas profesi.
LANDASAN KONSEP
Untuk menganalisis
feature news ini, saya memakai pendekatan teori yang menggunakan Analisis isi
(content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap
isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi
adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat
lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Metode yang digunakan
dalam mengkaji adalah analisis deskriptif. (Rakhmat:2009) Metode Deksriptif
ditujukan untuk:
1. Mengetahui
informasi secara aktual
2. Mengidentifikasi
masalah atau memeriksa kondisi
Analisis isi sudah
banyak digunakan untuk menggambarkan karakteristik isi dari suatu pesan,
tujuannya yaitu :
1. Menarik
kesimpulan penyebab dari suatu pesan.
2. Untuk
melihat pesan dari komunikator yang berbeda;
3. Untuk
melihat pesan pada khalayak yang berbeda, khalayak disini merujuk pada pembaca,
Variabel merupakan
sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai
faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Menurut
Kerlinger (2006: 49), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari
yang mempunyai nilai yang bervariasi. Dari veriabel ini untuk dikaji dalam
penelitian, yaitu :Berita tentang rumah bintang: Tujuan dibentuknya rumah
bintang oleh komunitas
menekankan kepada “Human
Interest”.
PEMBAHASAN
Dalam isi feature news
komunitas rumah bintang dapat dikatakan bahwa feature news ini menjelaskan
tentang komunitas yang membangun sebuah tempat sederhana dan memanfaatkan ruang
yang tidak terpakai yang menjadi ruang membaca, awal mula terbentuknya
komunitas rumah bintang. Yang berdiri sejak tahun 2004, tujuanya agar mengasah
potensi anak sejak dini.
Untuk rumah bintang
sendiri organisasi non profit atau biasa di sebut dengan organisasi nirlaba
merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendukung suatu isu yang
sedang menarik public namun dilakukan tidak memiliki maksud komersial atau
tanpa maksud untuk mencari laba (keuntungan). Rumah bintang juga memilik
program pelajaran tanpa membayar.
Komunitas belajar yang
memberikan pengarahan dan metode tertentu sesuai dengan kurikulum rumah bintang
untuk mengasah potensi anak sejak dini seusai minat dan bakat serta menanamkan
budi pekerti sikap bertolerasni dan kebersamaan.
Faktanya ada beberapa
komunitas ada yang tidak memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan sukarelawan seperti rumah bintang ini, dan juga masih banyak
anak-anak jalanan yang membutuhkan pendidikan seperti ini anak jalanan atau
orang yang kurang berkecukupan.
Pada dasarnya komunitas
bertujuan untuk membantu dan memberikan arahan kepada masayarakat yang kurang
mampu atau tidak berkecukupan. 12% anak-anak di Indonesia masih butuh
pendidikan agar mengasah potensi mereka. Seharusnya pemerintah memberikan dana atau tempat untuk
mengupayakan program seperti rumah bintang ini, tujuanya agar mengurangi
tingkat anak-anak putus sekolah.
Rumah bintang
membuktikan bahwa kominitas juga bisa memberikan tempat untuk belajar anak di daerah
Bandung, dan komunitas Rubin sedang mengadakan sebuah kegiatan solidaritas
untuk warga di Moro-moro/ Mesuji / Lampung.
Program yang di berikan
“The Comunnity” dengan judul “Komunitas Rumah Bintang”. Program dan judul
sangat pas dengan isi beritanya. Dengan judul tersebut menceritakan komunitas
rumah bintang.
Konteks adalah kondisi
dimana suatu kejadian terjadi, meliputi ruangan, objek nyata, pemandangan, dan
lain-lain. Dalam feature news ini jelas bahwa kejadian tersebut sering terjadi.
Dimana rumah bintang menjadi salah satu komunitas yang harus dikembangkan atau
dikenal agar menjadi contoh untuk komunitas-komunitas lainya.
Perspektif Regulasi 1. UU Penyiaran dan Code of Ethic
(P3SPS) Tujuan
1)
Memperkokoh integrasi nasional, terbinanya watak
dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan
sejahtera;
2) Mengatur
program siaran untuk kemanfaatan sebesarbesarnya bagi masyarakat; dan
3) Mengatur
program siaran agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang hidup dan
berkembang dalam masyarakat. Fungsi
Standar Program Siaran
ditetapkan agar lembaga penyiaran dapat menjalankan fungsinya sebagai media informasi,
pendidikan, hiburan, kontrol, perekat sosial, dan pemersatu bangsa.
2.Kode Etik Jurnalistik
a. Pasal
1: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat,
berimbang, dan tidak beritikad buruk.
b. Pasal
2: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan
tugas jurnalistik.
c. Pasal
3: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak
mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak
bersalah.
d. Pasal
4: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan
cabul.
e. Pasal
5: Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban
kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku
kejahatan.
f. Pasal
6: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima
suap.
g. Pasal
7: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak
bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan
embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan
kesepakatan.
h. Pasal
8: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan
prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras,
warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat
orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
i. Pasal
9: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya,
kecuali untuk kepentingan publik.
j. Pasal
10: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang
keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca,
pendengar, dan atau pemirsa.
k. Pasal
11: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara
proporsional.
KESIMPULAN
Rumah bintang atau
rubin merupakan pembentukan dari komunitas yang berasal dari Bandung yang
berdiri sejak 2004. Komunitas ini dibangun untuk memberi ruang kepada
masyarakat untuk mengasah potensi atau minat anak sejak dini. Konsep rumah
bintang sendiri bermain dan belajar untuk memaksimalkan potensi.
Komunitas rumah bintang
sendiri non profit, memiliki program yang dapat memberikan alternative tanpa
pengeluaran untuk anak dan bermanfaat untuk masa depan. Disini banyak sekali
kegiatan atau program, ada juga kelas yang diajarkan yaitu bahasa inggris,
kelas film, kelas gambar dan juga wawasan, kelas etika dan kelas komputer.
DAFTAR PUSTAKA
“Reni
Sri Lestar”, 11 Februari 2016. <renisrilestarinews.blogspot.com/2016/02/contoh-scriptfeature-radio.html> [Di akses 1 juli 2020]
Program dan Produksi Radio
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah Produksi Pemberitaan Radio Dosen Pengampu: Dr. Aep Wahyudin,
M.Ag
Disusun
Oleh :
Fauzi Rahman
(1174050057)
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia dan nikmat-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas UAS yang berjudul “Program dan Produksi radio”dengan lancar. Penyusunan makalah ini
dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Produksi Pemberitaan Radio yang diampu
oleh Bapak Dr. Aep Wahyudin, M.Ag,
Dalam proses penyusunannya
tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya
ucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah
ini.Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi. Sehingga saya secara terbuka menerima segala kritik dan
saran positif dari pembaca.
Demikian apa yang dapat
saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya,
dan untuk saya sendiri khususnya.
Bogor,
1 Juli 2020
Penulis
i
KATA PENGANTAR
....................................................................................................................
i
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Program radio merupakan
bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan
secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita,
diskusi, majalah udara, dan features. Radio mulai ada di Indonesia pada masa
penjajahan Belanda ditanggal 16 Juli 1925 yang dulu bernama Bataviase Radio
Vereniging atau BRV yang beroperasi di Batavia atau Jakarta tempo dulu. Selama
masa penjajahan Belanda, stasiun radio yang beroperasi adalah milik swasta.
Lalu setelah kemerdekaan lahirlah RRI atau Radio Republik Indonesia yang didirikan
di tahun 1945 oleh para perjuangan yang juga aktif mengembangkan stasiun radio
di zaman penjajahan Jepang.
Kebebasan berekspresi
untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk
memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam
dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara
siaran sangat banyak dan beragam. DefinisiManajemen produksi siaran radio
merupakan suatu proses dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan
evaluasi suatu program siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format
siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara
siaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian program radio?
2. Apa
karakteristik program siaran radio?
3. Apapengertian
produksi siaran radio?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui radio program
2. Untuk
mengetahui karakteristik program siaran radio
3. Untuk
mengetahui produksi siaran radio
D. Metode
Untuk mendapatkan data
dan informasi yang diperlukan, saya menggunakan teknik studi kepustakaan atau
studi pustaka. Tidak hanya itu, saya juga mencari bahan dari sumbersumber media
massa elektronik, yaitu internet.
A. Program
Radio
Program radio merupakan
bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan
secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita,
diskusi, majalah udara, dan features.Ada beberapa bentuk siaran program radio
yang ada di Indonesia yaitu siaran hiburan, siaran kata, dan siaran iklan.
Siaran hiburan merupakan bentuk programradio yang menyajikan berbagai informasi
yang disampaikan. merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan
berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti
ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features. Ada
juga siaran program radio dalam bentuk siaran iklan seperti iklan komersial dan
iklan layanan masyarakat (Prayudha, 2006, p. 45).
Adapun
penjelasan dari program radio yang berbentuk siaran kata sebagaiberikut:
1. Ulasan
(tajuk)
Di radio, bentuk siaran seperti ini lebih
sederhana langsung atau berupa rekaman tanpa musik dan ditujukan kepada
pendengar yang memiliki minat pada suatu objek, bisa pengetahuan, politik,
sosial, budaya, atau ekonomi. Bentuknya monolog dan harus sependek mungkin,
jadi penulisan naskahnya sederhana. Materi yang diuraikan dalam siaran ulasan
akan lebih baik jika hanya menyampaikan satu masalah karena durasi dalam siaran
ulasan hanya 5 – 7 menit. Dalam pola siarannya, siaran ulasan sering dikatakan
program sisipan.
2. Wawancara
Di radio, bentuk siaran wawancara
didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang
pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee). Siaran ini bisa
dalam bentuk rekaman atau wawancara langsung. Selain itu, pendengar juga bisa
dilibatkan menjadi penanya. Sedangkan jenis wawancaranya bisa berupa wawancara
informasi, opini, maupun biografi. Seorang pewawancara perlu memiliki
pengetahuan yang luas mengenai persoalan yang dibahas sehingga dapat membantu
pewawancara dalam mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Selain itu, dengan
memiliki pengetahuan yang luas maka pewawancara dapat menggali lebih dalam
informasi-informasi dari orang yang diwawancarai (interviewee), sehingga
pendengar radio mendapatkan informasi yang jelas tentang persoalan yang
dibahas.
3. Berita
Berita yang menarik adalah berita yang
dapat menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang
dapat mendukung dan membangkitkan minat pendengar untuk menyukseskan acara
tersebut. Supaya mencapai tujuan siaran di radio maka sebaiknya berita disusun
secara sederhana dan singkat,kalimatnya dibuat pendek-pendek, bahasanya
sederhana, dan tidak menyampaikan angka-angka yang memusingkan pendengar jadi
harus dipergunakan angka yang bulat agar mudah diingat.
Nilai berita di radio sebagai aturan
profesional yang digunakan untuk menyeleksi, membuat, dan menyajikan materi
siaran kata atau informasi. Bagi sebuah stasiun penyiaran radio, nilai berita
bukan sebagai atribut jurnalis individual tetapi lebih menggunakan standar
penyiaran radio dimana setiap radio memiliki kebijakan atau kode etik yang
berlaku secara nasional maupun internasional.
4. Diskusi
Sebuah diskusi memiliki dua karakter utama
yaitu adanya partisipan yang benar-benar ingin
ikut ambil bagian dalam permasalahan atau berupaya untuk mencari
pemecahan masalah. Topiktopik yang dibahas biasanya berupa hal-hal yang menarik
sekaligus menjadi isu menarik di lingkungan masyarakat yang merupakan pendengar
radio. Dengan demikian dapat dikatakan jika diskusi sebenarnya merupakan
pertukaran ide hingga pemecahan masalah dari topik yang didiskusikan. Dalam
diskusi moderator sebaiknya dapat mengatur dan mengarahkan diskusi pada akhir
diskusi yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan atau tidak menimbulkan
pertanyaan di akhir diskusi.
5. Majalah
udara
Bentuk siaran majalah udara berisi variasi
program berbeda yang dipadukan secara sederhana dan terintegrasi dengan segmen
waktu yang sudah direncanakan dengan baik. Paket siaran ini biasanya berdurasi
60 menit, mengalir berkesinambungan dan terdiri atas beberapa materi siaran
yang berbeda seperti berita ringan, wawancara, diskusi, feature, spot iklan,
dan lain sebagainya.
6. Features
Features berusaha mengkaji subjek informasi
secara mendalam. Banyak cara atau metode yang bisa dilakukan untuk program ini
misalnya denganwawancara, diskusi, dan dokumentasi. Program ini diminati
pendengar secara umum atau ditujukan kepada pendengar khusus misalnya wanita,
petani, anak-anak, atau kelompok-kelompok pendengar radio lainnya. Pada umumnya
disajikan dalam bentuk pembicaraan seseorang, wawancara dengan dua orang atau
lebih dan diskusi dengan tiga orang atau lebih. Isi pembicaraan terfokus pada
hal-hal yang dipercayai narasumber. Features mempunyai tujuan agar mampu memberi
informasi, mendidik, menimbulkan keharuan, mewnghibur,dan memberi inspirasi
(Prayudha, 2006, p. 47).
Program acara Radio selama
beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan variety show, komedi, drama,
dan berita. Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio musik, talk, news, hitam dan etnik.
Khususnya acara musik merupakan
kategori acara yang mendominasi siaran radio dan berisi beberapa sub bagian,
diantaranya adalah Top 40, Album Oriented
Rock, dan Midle Of The Road (MOR). Secara Umum mata acara radio diperoleh
dari 4 sumber :
a. Jaringan
antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya.
b. Rekaman
dan atau menyewa dari rumah produksi.
c. Produksi
Sendiri.
d. Sindikasi
program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya.
Dalam kenyataan
empirisnya, tidak ada produk (program/format) yang dibuat oleh produsen
(radio), yang mampu cocok dan disukai semua orang (pendengar). Sebuah produk
pasti hanya dibutuhkan, cocok dan disukai oleh suatu kelompok tertentu saja,
pada suatu masa/periode tertentu pula. Secara umum media radio terdiri atas
unsur, yakni Kata/voice, Musik, dan Sound effect. Dalam berbagai format
program, ketiga unsur ini bisa digabung pemanfaatannya, atau kadang hanya satu
atau dua unsur saja bergantung pada format dan kebutuhannya.
Sebelum memproduksi suatu program, harus dipahami :
a. SIFAT
MEDIA RADIO : auditif, sekilas, dan sebagainya.
b. FORMAT
STASIUN : News & Talk, Music & informasi, Khusus, Campuran
c. SEGMENTASI
AUDIENCE : geografis, psikografis, sosiologis, demografis, dsb...
d. POSITIONING
: Penanaman citra lembaga > tagline “Pro2
Jogja, ajang kreativitas anak muda Jogja”
e. FORMAT
PROGRAM/PENYAJIAN PROGRAM : Dialog, talkshow, drama/sandiwara, uraian, monolog,
feature, magazine / majalah udara, variety show, pagelaran, chart music, kuis,
kabaret (panggung), request, radio spot/slide
audio, biaya, teknologi /sarana prasarana yang tersedia, sdm.
B. Karakteristik
Program Siaran Radio
Wahyudi menyebutkan
bahawa program siaran radio ditelaah dari karakteristik dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu :
1. Siaran
karya Artistik : siaran yang diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu
proses produksinya mengutamakan segi keindahan. Karya artistik dapat dijabarkan
berdasarkan jenis masing – masing program tersebut sebagai berikut :
a. Program
siara radio mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan lagu
penyajian siarannya.Misalnya acara tangga lagu, Profil artis musik, program
jenis musik, Request song, nonstop music dj style.
b. Program
drama radio, suatu program yang menyajikan secara audio pola
pelakonan/dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita
teetentu yang dibawakan naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara
musik, lagu, serta efek suara seperlunya.
c. Program
kuis radio, suatu program yang materi siarannya didasararkan pada
pertanyaan-pertanyaan, teka-teki, permainan/games bersifat auditif yang
ditujukan kepada pendengar, agar menanggapinya sebagai suatu bentuk
partisipasinya atau interaktif, yang dikompensasikan dengan suatu hadiah.
d. Program
variety show, suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari
beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi
musik dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa
segmen.
e. Program
komedi/humor, suatu program yang menyajikan unsurunsur yang menggelitik dan
mengundang kelucuan secara auditif sehingga merangsang pendengar tersenyum atau
tertawa.
f. Program
sponsor, suatu program yang isi siarannya dimuati oleh informasi dan data
produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara.
g. Program
cerita dongeng atau legenda, bentuk penyajian program yang disajikan secara
dramatisasi atau naratif berdasarkan kisahkisah dongeng dengan cerita legenda
yang sudah dikenal luas.
2. Siaran
karya jurnalistik : siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu
suatu proses produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses
penyajian kepada khalayak. Karya jurnalistik dibagi menjadi beberapa program,
sebagai berikut :
a. Program
Buletin berita, suatu sajian beragam berita aktual yang dikemas dalam tingkatan
gradasi sangat penting, penting dan kurang penting yang perlu diketahui
masyarakat.
b. Program
dokumenter, program yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah berlalu
dan memiliki relevansi aktualitas kekinian.
c. Program
majalah udara, program adopsi dari majalah cetak yang disajikan dalam bentuk
versi auditif yang berisi aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang perlu
diketahui masyarakat.
d. Program
feature, merupakan program informasi yang membahas suatu topik persoalan
melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik,
yang disajikan dalam berbagai format.
e. Program
talk show, program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan yang
didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan
aktual, faktual juga menghibur.
C. Produksi
Siaran Radio
Kebebasan berekspresi
untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk
memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam
dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara
siaran sangat banyak dan beragam. DefinisiManajemen produksi siaran radio
merupakan suatu proses dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan
evaluasi suatu program siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format
siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara
siaran. Produksi siaran radio bertujuan
:
a. Meningkatkan
pengetahuan secara teoritis dan kreatif dalam produksi acara siaran di
radio.
b. Meningkatkan
ketrampilan dan profesionalitas dalam bidang produksi acara siaran di
radio.
c. Menumbuhkan
semangat dan motivasi untuk terus belajar serta mengikuti perkembangan dunia
penyaran dalam produksi acara siaran radio.
1. Program
Radio
a. Berita/jurnaslitik:
b. Copy,
voice, feature
c. Hiburan:
d. Music
e. Talkshow
f. Kuis
g. Plus
kemasan-kemasan lain dan pendukung:
1) Iklan
2) Radio
Eksposure/Promo
3) Station
Id’s
4) Opening/Closing
(Tune/Cue)
2. Tim
Produksi
a. Hiburan/Musik:
b. Produser
c. Penulis
Naskah/Riset
d. Direktur
Musik (Music Director)
e. Berita:
1) Produser
2) Reporter
3) Penulis
Naskah/Riset
4) Operator
Produksi
5) Kemasan
Pendukung:
a) Produser/Kreator
b) Penulis
Naskah
c) Operator
Produksi
3. Tugas
Tim Produksi
Tugas tim produksi antara lain :
a. Produser
:
1) Bertanggung
jawab atas produk yang dihasilkan.
2) Menyediakan
produk tepat pada waktunya.
3) Mengkoordinir
tim produksi.
4) Mengatur
alur kerja tim produksi.
5) Menyediakan
semua keperluan tim produksi.
6) Menjadi
jembatan tim dengan pihak lain.
b. Penulis
Naskah
1) Menyediakan
naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
2) Menyediakan
bahan tepat pada waktunya.
3) Memastikan
keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
c. Reporter:
1) Mencari
bahan di lapangan/luar kantor.
2) Menyediakan
naskah siap baca.
3) Menyampaikan
laporan dari lapangan
d. Direktur
Musik (Music Director):
1) Menyediakan
musik yang dibutuhkan.
2) Memberikan
masukan musik yang tepat.
3) Melaksanakan
tugas tersebut sesuai waktunya.
e. Operator
Produksi :
1) Memproduksi
sesuai perintah produser.
2) Memiksing
bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
3) Mengerjakan
dalam tempo sesuai keperluan tim
4. Kegiatan
Produksi Radio
Program radio yang bisa
kita nikmati setiap saat itu membutuhkan kegiatan produksi yang akan melibatkan
elemen-elemen tertentu di dalamnya. Adalah hot clock dan rundown, yang menjadi
rambu-rambu bagi program radio agar tidak keluar jalur. Kedua hal tersebut
menjadi tanggung jawab seorang program director, karena kesuksesan sebuah
program tentu akan bermula dari perencanaan dan pengaturan elemen-elemen yang
baik dalam sebuah program tersebut. Hot clock dan rundown itu disusun
berdasarkan jenis programnya. Walau terdapat beberapa pendapat yang berbeda
mengenai pembagian jenis-jenis program radio, namun pada dasarnya secara umum
program radio terbagi menjadi 2; yaitu (1) hiburan – dalam hal ini musik, dan
(2) non hiburan, atau informasi – dalam hal ini non-musik.
Sebuah konsep yang juga
tak bisa dilepaskan dari produksi program radio adalah kreativitas. Kreativitas
ini meliputi unsur kebaruan, berbeda, namun orisinil. Kreativitas inilah yang
menentukan apakah program radio tersebut akan berumur panjang atau tidak.
Yang tidak kalah penting dalam produksi
siaran radio adalah naskah radio atau radio script. Mungkin banyak yang tidak
menganggap naskah radio sangat penting. Namun, dengan menggunakan rumus ‘back
to the basic’, naskah radio menjadi sangat penting karena memberikan banyak manfaat
bagi perkembangan suatu program.
Kegiatan produksi radio tentunya adalah
tugas dari tim produksi. Adapun kegiatan produksi radio antara lain :
a. Produksi
Siar/program
b. Produksi
Musik
c. Produksi
Spot Jinggle
d. Produksi
Iklan
1. Copyright
Copyright adalah
hubungannya dengan hak cipta. Semua tulisan atau karya yang ada copyrightnya,
tidak boleh di perbanyak atau dibagikan pada siapapun tanpa seijin pemiliknya.
2. Copy
Writing Radio
Copywriting tidak sama
dengan Copyright. Copyrwriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk
mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit,
menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat
mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan.
Berikut adalah yang perlu copywriting :
1) Naskah
Station ID
2) Naskah
Iklan
3) Naskah
Ad-lib
4) Naskah
Radio Eksposur/Promo
5) Naskah
Cue Opening/Closing
a. Metode Copy Writing :
1) Konsep
Dasar :
ditetapkan dalam format tertulis.
2) Pendekatan
Kreatif : yang membawa daya tarik
untuk didengar dan dipercaya
3) Konsep
Bahasa Siaran: bahasa verbal – announcement & conversation – pemanfaatan
kosa kata phonetics – sintaksis – kaedah tata-bahasa – struktur. b. Struktur
Copy Writing :
1) Opening:
introduction – attention getter
2) Information:
featuring problems & interest
3) Message:
to solve the problems – solution (ask for action)
4) Identification:
the sender
c. Formula
Spot Writing :
1) Attention
Getter
2) Need
Step : menunjukkan kebutuhan &
problem
3) Satisfaction : memberi informasi tentang kepuasan
(kebutuhannya)
4) Visualisasi : perlihatkan hasilnya (akibatnya), dan
lain-lain
5) Action
Step : meminta untuk “action” atau
membuktikannya
d. Persiapan
Copy Writing :
1) Copy
Writing : kerja kreatif
2) Kerja
menulis bahasa verbal
3) Memahami
“what to say” (product knowled-ge) dan menulis “how to say”
4) Memahami
psikografi dari prospect audience
5) Memenuhi
harapan AIDDA (Attention – Interest – Desire – destination – Action)
6) Memiliki
perbendaharaan kata & kosa-kata
3. Langkah-langkah
Membuat Station Id’s :
a. Pelajari
segment radionya (Segara Suramadu FM). Siapa pendengarnya? Bagaimana kebiasaan
mereka? Apa kesukaan utama mereka? Ini penting untuk mendapatkan roh
atau jiwa dari sebuah radio.
b. Fahami
format siarannya. Apakah hanya musik? Atau digabung dengan news? Musiknya musik
apa? Dan lain-lain. Ini penting untuk mengetahui karakter dari sebuah radio.
c. Ketahui
dengan pasti dan tepat, apa identitas radionya? Apakah radio ini mempunyai
tagline? Moto? Atau sejenisnya? Jangan
sampai salah menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan tagline atau moto
radio tersebut.
d. Rancang
kalimat yang singkat, jelas dan tepat sasaran sesuai dengan point 1,2 dan 3.
e. Pilih
musik instrumentalia (atau bikin sendiri lebih baik) yang sesuai dengan point 1
dan 2, serta sesuai dengan waktu ditayangkannya. Apakah ditayangkan pagi,
siang, sore dan malam? Atau cocok untuk semua waktu tersebut.
4. Langkah-langkah
Membuat Cue/Tune Opening dan Closing
Program:
a. Pelajari
dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa
karakter programnya? Kalau perlu,
pelajari juga karakter penyiarnya
b. Pastikan
jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
c. Rancanglah
kalimat yang sesuai dengan point 1 dan 2.
d. Ingat,
kalimat hanya singkat tapi jelas, dan memberikan informasi yang tepat yang
dibutuhkan pendengar.
e. Pilihlah
musik yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuaikan karakter musiknya untuk
opening, bridging atau closing.
5. Langkah-langkah
Membuat Iklan Komersial :
a. Pelajari
dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah produk, jasa atau
pengumuman?
b. Pelajari
dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan, pencitraan,
memelihara produk atau menjual?
c. Lakukan
brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang).
d. Pilihlah
ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
e. Buatlah
naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
f. Lengkapi
dengan sound effect dan musik yang pas.
g. Pilih
narator dan voice over yang tepat.
6. Langkah-langkah
Membuat Radio Eksposure/Promo:
a. Pelajari
dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa
karakter programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya.
b. Pastikan
jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
c. Ketahui
dengan pasti, apa tujuan program tersebut dipromokan. Sekedar memberi tahu,
mengajak mendengarkan, atau meminta pendengar ikut berinteraksi.
d. Lakukan
brainstorming ide (lebih baik dilakukan lebih dari satu orang).
e. Pilihlah
ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
f. Buatlah
naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
g. Lengkapi
dengan sound effect dan musik serta
cuplikan programnya.
h. Pilih
narrator dan voicer over yang tepat.
7. Konsep
Kreatif :
a. Idiom
|
|
:Penggambaran pesan dalam bentuk penampilan adegan
|
b. Gaya
|
|
:Penyampaian dengan memakai
referensi tertentu
|
c. Bunyi
|
|
:Musik & SFX yang
melatar belakangi pesan
|
d. Imaji
|
|
:Menarik bisa percaya dan
menggetarkan hati
|
e. Wacana
|
:Kata-kata yang berisi
pesan verbal
|
f. Momentum
|
:Memanfaatkan events
tertentu
|
g. Talent
|
:Mampu mengembangkan kreatif pesan
|
h. Skill
|
:Pada kerja produksi
rekaman
|
i. USP
|
:Memiliki nilai jual
|
A. Kesimpulan
Program
radio. merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi
yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk),
wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features.
Kebebasan berekspresi
untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk
memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam
dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara
siaran sangat banyak dan beragam.
B. Saran
Untuk mengetahui
informasi tidak hanya di tv ataupun internet radio juga bisa menjadi arternatif
lain untuk mengetahui informasi terkini. Jika ini membuat program sebaiknya
menggukan tema zaman milenial, karena milenial suka berexplorasi dalam berbagai
hal.
“Radio siaran dan produksi siaran radio”, 25 maret 2013.
Sartono, FR. Sri. Teknik Penyiaran
dan Produksi Program
Radio, Televisi dan Film
Jilid
1 untuk
SMK, (Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008).
Wibowo,
Fred. (2012). “Teknik Produksi
Program Radio Siaran”.Yogyakarta, Grasia Book
Publisher.