>WELLCOME TO EDUCATIONZI

Disini ada banyak sekali pengetahuan tentang kesehatan by Fauzi Rahman

>WELLCOME TO EDUCATIONZI

Disini ada banyak sekali pengetahuan tentang olahraga by Fauzi Rahman

>WELLCOME TO EDUCATIONZI

Disini ada banyak sekali pengetahuan tentang Jurnalistik by Fauzi Rahman

>WELLCOME TO EDUCATIONZI

Disini ada banyak sekali pengetahuan tentang Multimedia by Fauzi Rahman

>WELLCOME TO EDUCATIONZI

Disini ada banyak Cerita Horor, Funny, Cringe, Freak by Fauzi Rahman

Monday, July 6, 2020

PERMASALAHAN DALAM PPDB


PERMASALAHAN DALAM PPDB
Permasalahan PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang menjadi bahan pembicaran orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya, menuai polemic karena penggunaan umur untuk menentukan pernerimaan siswa pada jalur zonasi. Ada empat jalur dalam penerimaan PPDB kali ini, yaitu afimasi, zonasi, perpindahan tugas orang tua/wali, dan prestasi.

Pada sistem ini tidak semua daerah siap untuk menjalankan kebijakan zonasi. Di karenakan kementerian budaya dan pendidikan mengeluarkan kebijakan kompromi dari zonasi yang menambah kouta melalui jalur prestasi sebanyak 30 persen yang sebelumnya hanya 15 persen, dan mengurangi kouta jalur zonasi menjadi 70 persen yang sebelumnya hanya 80 persen.

Kemendikbud membuat perubahan sistem tersebut agar orang tua yang semangat mendorong anaknya untuk mendapatkan nilai yang baik, dalam prestasi yang baik, menjadi kesempatan untuk mencapai sekolah yang diinginkan.

Pada sistem zonasi yang besarnya 70 persen itu harus mengikuti beberapa kretaria, yaitu minimum masuk jalur zonasi 50 persen, jalur afirmasi (pemegang kartu Indonesia pintar) sebesar 15 persen, dan jalur perpindahan 5 persen. Kemudian 30 persen jalur prestasi.

Permendikbud Nomer 44 tahun 2019 tentang penerimaan peserta didik baru pada taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Akhir, dan Sekolah Menengah Kejuruan, terdapat aturan baru soal jalur zonasi.



Transisi media pembelajaran di era pandemi covid-19


Transisi media pembelajaran  di era pandemi covid-19
Oleh : Fauzi Rahman

Dalam transisi pembelajaran adaptasi kebiasaan baru (AKB) di masa pendemi ini turut mengubah dunia pendidikan melalui berbagai cara mulai dari pembelajaran, sasaranya dan penganggaran. Tranformasi ini membutuhkan adaptasi berbagai kegiatan agar belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Saat ini pandemi semakin meluas dan sangat berdampak besar pada banyak sektor, salah satunya pendidikan. Sektor pendidikan di dunia ikut merasakan dampaknya.

Pada kali ini proses pembelajaran, biasanya guru tidak harus face to face secara langsung dengan siswa karena dapat dilakukan dengan cara daring. Proses pendidikan bukan hanya dapat diukur saat ujian, melaikan bagaimana menghadirkan solusi untuk persoalan yang sedang terjadi saat ini.
Pembelajaran ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid-19).

Untuk sistem pembelajaran dilaksanakan melalui berbagai perangkat yang berbasis internet seperti personal computer (PC), leptop dan hp. Pendidikan dalam pembalajaran bersama di waktu yang sama menggunakan grup di media sosial seperti telegram, google class, whatsapp dan aplikasi google meet ataupun media lainnya sebagai sarana pembelajaran.

Dengan adanya pendidikan dapat memastikan peserta didikdapat mengikuti pembelajaran dalam waktu yang bersamaan, meski tempat yang berbeda. Pendidikan pun dapat berjalan dengan efektif dan nyaman yang dapat menyesuaikan dengan tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didik.
Dalam kondisi seperti ini banyak sekali perubahan yang sangat cepat, termasuk dalam bidang pendidikan. Seakan jenjang pendidikan ‘dipaksa’ bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba untuk melakukan proses pembelajaran dari rumah melalui daring.
Untuk saat ini tidaklah mudah, karena beberapa belum siap sepenuhnya. Dalam problematika dunia pendidikan yaitu belum sama saat proses pembelajaran, baik pada standar maupun kualitas pembelajaran yang sesuai dengan keinginan.
Banyak sekali aplikasi untuk memenuhi media pembelajaran, baik untuk pemerintah maupun swasta. Pemerintah sudah mengeluarkan surat yang untuk di edarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan Rumah Belajar. Pihak dari swasta sudah menyuguhkan bimbingan belajar online seperti ruang guru, Sekolahmu, Zenius, Kelas Pintar dan lainnya.

Penyuguhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wawasan dan pengetahuan, diperlukannya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk keberhasilan dalam proses pembangunan negara menjadi salah satu tolak ukur adalah keberhasilan pendidikan.

Pendidikan akan melahirkan banyak sekali generasi penerusnya yang intelektualatau emosional, terampil dan mandiri untuk mencapai proses pembangunan bangsa. Banyak bermunculan tentang polemik masyarakat pada perubahan di masa pandemi ini.

Padahal ini tentu saja rasa ketidaknyamanan peserta didik. Untuk seorang pendidik harus dituntut untuk kreatif bagaimana cara peserta didik turut kreatif dalam penyampaian materi melalui media daring. Hal ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang pendidikan dalam bebagai kebutuhan. Dampak bisa menimbulkan tekanan pada fisik maupun psikis.

Berifikir positif dapat membantu menerapkan media pembelajaran daring, untuk menghasilkan pencapaian yang didapatkan melalui media pembelajaran yang berkualitas. Untuk belajar dirumah menggunakan media daring dapat memfokuskan orang tua sebagai posisi role model yang sangat tepat dan pendamping yang pas untuk belajar anak, untuk perubahan sikap.

Pada masa pandemi ini dikatakan sebagai peluang dalam pendidikan, baik dari pemanfaatan teknologi industry 4.0, ataupun orangtua yang sebagai guru. Pada kali ini pasca-pandemi covid-19, kita dapat terbiasa dengan sistem saat ini sebagai budaya pembelajaran dalam pendidikan.

Dosen atau guru bukanlah satu-satunya ujung pendidikan. Pada tatangan berat saat ini bagi dosen,guru ataupun orang tua. Tidak sedikit orang tua untuk mengeluh atas media pembelajaran jauh melalui media daraing ini.

Untuk orang tua sendiri yang bekerja dirumah, harus lebih membimbing anaknya, terkusus yang masih usia dini. Untuk mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam memanfaatkan media belajar seperti gadget,leptop dan lain-lain.







Analisis Berita Feature dan Program dan Produksi Radio




Analisis Berita Feature “Komunitas Rumah Bintang”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Produksi Pemberitaan Radio Dosen Pengampu: Dr. Aep Wahyudin, M.Ag
Disusun Oleh :
Fauzi Rahman
(1174050057)

 

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
                                                                        2020     
PENDAHULUAN
Komunitas rubin atau rumah bintang merupakan salah satu komunitas di Bandung yang berdiri sejak tahun 2004. Komunitas belajar alternative untuk mengasah bakat dan potensi anak sedini, dengan menitikberatkan konsep bermain dan belajar untuk anak-anak dan juga memaksimalkan potensi. Nama rumah bintang sendiri datang dari gagasan para anggota komunitas. Tujuan diberikan karena setiap anak dinilai bisa menjadi bintang yang mempunyai cahaya. 
Untuk rumah bintang sendiri organisasi non profit dan bergerak secara swadaya,memiliki program yang dapat memberikan pelajaran alternative tanpa biaya yang bermanfaat bagi anak untuk masa depan. Di rumah bintang ada banyak kegiatan untuk dilakukan oleh komunitas ini. Setiap anak-anak akan mendapatakan pelajaran dari para mentor dengan kelas-kelas berbeda. Ada juga kelas yang diajarkan diantaranya kelas bahasa inggris, kelas film, kelas gambar dan juga wawasan, kelas etika dan kelas komputer.
Disini aktivitasnya mendampingi anak-anak dari sisi pendidikan. Memberikan materi yang tidak didapatkan disekolah. Pada panduan aktivitas belajar mengajar dengan logika, etika bahasan dan juga multiple intelligence. Komunitas juga suka mendatangkan guru dari beragam profesi untuk menceritakan seputar profesi yang dilakukan. Untuk kelas ini dinamakan kelas profesi.

LANDASAN KONSEP
Untuk menganalisis feature news ini, saya memakai pendekatan teori yang menggunakan Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.
Metode yang digunakan dalam mengkaji adalah analisis deskriptif. (Rakhmat:2009) Metode Deksriptif ditujukan untuk:
1.     Mengetahui informasi secara aktual
2.     Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi
Analisis isi sudah banyak digunakan untuk menggambarkan karakteristik isi dari suatu pesan, tujuannya yaitu :
1.     Menarik kesimpulan penyebab dari suatu pesan.
2.     Untuk melihat pesan dari komunikator yang berbeda;
3.     Untuk melihat pesan pada khalayak yang berbeda, khalayak disini merujuk pada pembaca,
Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti. Menurut Kerlinger (2006: 49), variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari yang mempunyai nilai yang bervariasi. Dari veriabel ini untuk dikaji dalam penelitian, yaitu :Berita tentang rumah bintang: Tujuan dibentuknya rumah bintang oleh komunitas
Data tentang rumah bintang yang berjudul “Komunitas rumah bintang” didapatkan dalam website “http://renisrilestarinews.blogspot.com/2016/02/contoh-script-feature-radio.html yang ditulis oleh Reni Sri Lestari. Website ini di akses oleh penulis pada tanggal 05 juli 2020. Alasan mengapa memakai feature news ini, karena udul tersebut sesuai dengan feature news yang
menekankan kepada “Human Interest”.

PEMBAHASAN
Dalam isi feature news komunitas rumah bintang dapat dikatakan bahwa feature news ini menjelaskan tentang komunitas yang membangun sebuah tempat sederhana dan memanfaatkan ruang yang tidak terpakai yang menjadi ruang membaca, awal mula terbentuknya komunitas rumah bintang. Yang berdiri sejak tahun 2004, tujuanya agar mengasah potensi anak sejak dini.
Untuk rumah bintang sendiri organisasi non profit atau biasa di sebut dengan organisasi nirlaba merupakan suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendukung suatu isu yang sedang menarik public namun dilakukan tidak memiliki maksud komersial atau tanpa maksud untuk mencari laba (keuntungan). Rumah bintang juga memilik program pelajaran tanpa membayar.
Komunitas belajar yang memberikan pengarahan dan metode tertentu sesuai dengan kurikulum rumah bintang untuk mengasah potensi anak sejak dini seusai minat dan bakat serta menanamkan budi pekerti sikap bertolerasni dan kebersamaan.
Faktanya ada beberapa komunitas ada yang tidak memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat untuk melakukan kegiatan sukarelawan seperti rumah bintang ini, dan juga masih banyak anak-anak jalanan yang membutuhkan pendidikan seperti ini anak jalanan atau orang yang kurang berkecukupan.
Pada dasarnya komunitas bertujuan untuk membantu dan memberikan arahan kepada masayarakat yang kurang mampu atau tidak berkecukupan. 12% anak-anak di Indonesia masih butuh pendidikan agar mengasah potensi mereka. Seharusnya pemerintah  memberikan dana atau tempat untuk mengupayakan program seperti rumah bintang ini, tujuanya agar mengurangi tingkat anak-anak putus sekolah. 
Rumah bintang membuktikan bahwa kominitas juga bisa memberikan tempat untuk belajar anak di daerah Bandung, dan komunitas Rubin sedang mengadakan sebuah kegiatan solidaritas untuk warga di Moro-moro/ Mesuji / Lampung.
Program yang di berikan “The Comunnity” dengan judul “Komunitas Rumah Bintang”. Program dan judul sangat pas dengan isi beritanya. Dengan judul tersebut menceritakan komunitas rumah bintang.
Konteks adalah kondisi dimana suatu kejadian terjadi, meliputi ruangan, objek nyata, pemandangan, dan lain-lain. Dalam feature news ini jelas bahwa kejadian tersebut sering terjadi. Dimana rumah bintang menjadi salah satu komunitas yang harus dikembangkan atau dikenal agar menjadi contoh untuk komunitas-komunitas lainya.
Perspektif Regulasi 1. UU Penyiaran dan Code of Ethic (P3SPS)  Tujuan
1)     Memperkokoh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera; 
2)     Mengatur program siaran untuk kemanfaatan sebesarbesarnya bagi masyarakat; dan 
3)     Mengatur program siaran agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam masyarakat.  Fungsi  
Standar Program Siaran ditetapkan agar lembaga penyiaran dapat menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, perekat sosial, dan pemersatu bangsa. 
2.Kode Etik Jurnalistik 
a.      Pasal 1: Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. 
b.      Pasal 2: Wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik. 
c.      Pasal 3: Wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah. 
d.      Pasal 4: Wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul. 
e.      Pasal 5: Wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan. 
f.       Pasal 6: Wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap. 
g.      Pasal 7: Wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan. 
h.     Pasal 8: Wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani. 
i.       Pasal 9: Wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik. 
j.       Pasal 10: Wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa. 
k.      Pasal 11: Wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. 

KESIMPULAN
Rumah bintang atau rubin merupakan pembentukan dari komunitas yang berasal dari Bandung yang berdiri sejak 2004. Komunitas ini dibangun untuk memberi ruang kepada masyarakat untuk mengasah potensi atau minat anak sejak dini. Konsep rumah bintang sendiri bermain dan belajar untuk memaksimalkan potensi. 
Komunitas rumah bintang sendiri non profit, memiliki program yang dapat memberikan alternative tanpa pengeluaran untuk anak dan bermanfaat untuk masa depan. Disini banyak sekali kegiatan atau program, ada juga kelas yang diajarkan yaitu bahasa inggris, kelas film, kelas gambar dan juga wawasan, kelas etika dan kelas komputer.


DAFTAR PUSTAKA
“Reni Sri Lestar”, 11 Februari 2016. <renisrilestarinews.blogspot.com/2016/02/contoh-scriptfeature-radio.html> [Di akses 1 juli 2020]
“Andre yuris”, 2 September 2009.  <https://andreyuris.wordpress.com/2009/09/02/analisis-isicontent-analysis/>[Di akses 1 juli 2020]


 
Program dan Produksi Radio
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Produksi Pemberitaan Radio Dosen Pengampu: Dr. Aep Wahyudin, M.Ag
Disusun Oleh :
Fauzi Rahman
(1174050057)

 

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat limpahan karunia dan nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas UAS yang berjudul “Program dan Produksi radio”dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Produksi Pemberitaan Radio yang diampu oleh Bapak Dr. Aep Wahyudin, M.Ag,
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.Meski demikian, saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi. Sehingga saya secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca. 
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.




Bogor, 1 Juli 2020 

 Penulis 

i


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


 
ii


BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Program radio merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features. Radio mulai ada di Indonesia pada masa penjajahan Belanda ditanggal 16 Juli 1925 yang dulu bernama Bataviase Radio Vereniging atau BRV yang beroperasi di Batavia atau Jakarta tempo dulu. Selama masa penjajahan Belanda, stasiun radio yang beroperasi adalah milik swasta. Lalu setelah kemerdekaan lahirlah RRI atau Radio Republik Indonesia yang didirikan di tahun 1945 oleh para perjuangan yang juga aktif mengembangkan stasiun radio di zaman penjajahan Jepang. 
Kebebasan berekspresi untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara siaran sangat banyak dan beragam. DefinisiManajemen produksi siaran radio merupakan suatu proses dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan evaluasi suatu program siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara siaran.  

B. Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian program radio? 
2.      Apa karakteristik program siaran radio?
3.      Apapengertian produksi siaran radio? 

C. Tujuan

1.      Untuk mengetahui radio program
2.      Untuk mengetahui karakteristik program siaran radio
3.      Untuk mengetahui produksi siaran radio

D. Metode

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, saya menggunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, saya juga mencari bahan dari sumbersumber media massa elektronik, yaitu internet. 


             

BAB II PEMBAHASAN


A. Program Radio

Program radio merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features.Ada beberapa bentuk siaran program radio yang ada di Indonesia yaitu siaran hiburan, siaran kata, dan siaran iklan. Siaran hiburan merupakan bentuk programradio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan. merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features. Ada juga siaran program radio dalam bentuk siaran iklan seperti iklan komersial dan iklan layanan masyarakat (Prayudha, 2006, p. 45).
Adapun penjelasan dari program radio yang berbentuk siaran kata sebagaiberikut:
1.     Ulasan (tajuk)
Di radio, bentuk siaran seperti ini lebih sederhana langsung atau berupa rekaman tanpa musik dan ditujukan kepada pendengar yang memiliki minat pada suatu objek, bisa pengetahuan, politik, sosial, budaya, atau ekonomi. Bentuknya monolog dan harus sependek mungkin, jadi penulisan naskahnya sederhana. Materi yang diuraikan dalam siaran ulasan akan lebih baik jika hanya menyampaikan satu masalah karena durasi dalam siaran ulasan hanya 5 – 7 menit. Dalam pola siarannya, siaran ulasan sering dikatakan program sisipan.
2.     Wawancara
Di radio, bentuk siaran wawancara didasarkan pada pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban dari seorang pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee). Siaran ini bisa dalam bentuk rekaman atau wawancara langsung. Selain itu, pendengar juga bisa dilibatkan menjadi penanya. Sedangkan jenis wawancaranya bisa berupa wawancara informasi, opini, maupun biografi. Seorang pewawancara perlu memiliki pengetahuan yang luas mengenai persoalan yang dibahas sehingga dapat membantu pewawancara dalam mengajukan pertanyaan yang berkualitas. Selain itu, dengan memiliki pengetahuan yang luas maka pewawancara dapat menggali lebih dalam informasi-informasi dari orang yang diwawancarai (interviewee), sehingga pendengar radio mendapatkan informasi yang jelas tentang persoalan yang dibahas.
3.     Berita
Berita yang menarik adalah berita yang dapat menarik perhatian pendengar. Untuk itu sebaiknya sajikan berita yang dapat mendukung dan membangkitkan minat pendengar untuk menyukseskan acara tersebut. Supaya mencapai tujuan siaran di radio maka sebaiknya berita disusun secara sederhana dan singkat,kalimatnya dibuat pendek-pendek, bahasanya sederhana, dan tidak menyampaikan angka-angka yang memusingkan pendengar jadi harus dipergunakan angka yang bulat agar mudah diingat.
Nilai berita di radio sebagai aturan profesional yang digunakan untuk menyeleksi, membuat, dan menyajikan materi siaran kata atau informasi. Bagi sebuah stasiun penyiaran radio, nilai berita bukan sebagai atribut jurnalis individual tetapi lebih menggunakan standar penyiaran radio dimana setiap radio memiliki kebijakan atau kode etik yang berlaku secara nasional maupun internasional.
4.     Diskusi
Sebuah diskusi memiliki dua karakter utama yaitu adanya partisipan yang benar-benar ingin  ikut ambil bagian dalam permasalahan atau berupaya untuk mencari pemecahan masalah. Topiktopik yang dibahas biasanya berupa hal-hal yang menarik sekaligus menjadi isu menarik di lingkungan masyarakat yang merupakan pendengar radio. Dengan demikian dapat dikatakan jika diskusi sebenarnya merupakan pertukaran ide hingga pemecahan masalah dari topik yang didiskusikan. Dalam diskusi moderator sebaiknya dapat mengatur dan mengarahkan diskusi pada akhir diskusi yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan atau tidak menimbulkan pertanyaan di akhir diskusi.
5.     Majalah udara
Bentuk siaran majalah udara berisi variasi program berbeda yang dipadukan secara sederhana dan terintegrasi dengan segmen waktu yang sudah direncanakan dengan baik. Paket siaran ini biasanya berdurasi 60 menit, mengalir berkesinambungan dan terdiri atas beberapa materi siaran yang berbeda seperti berita ringan, wawancara, diskusi, feature, spot iklan, dan lain sebagainya.
6.     Features
Features berusaha mengkaji subjek informasi secara mendalam. Banyak cara atau metode yang bisa dilakukan untuk program ini misalnya denganwawancara, diskusi, dan dokumentasi. Program ini diminati pendengar secara umum atau ditujukan kepada pendengar khusus misalnya wanita, petani, anak-anak, atau kelompok-kelompok pendengar radio lainnya. Pada umumnya disajikan dalam bentuk pembicaraan seseorang, wawancara dengan dua orang atau lebih dan diskusi dengan tiga orang atau lebih. Isi pembicaraan terfokus pada hal-hal yang dipercayai narasumber. Features mempunyai tujuan agar mampu memberi informasi, mendidik, menimbulkan keharuan, mewnghibur,dan memberi inspirasi (Prayudha, 2006, p. 47).
Program acara Radio selama beberapa periode terakhir ini meliputi musik dan variety show, komedi, drama, dan berita. Dominick (1983) membagi 4 kategori dasar format acara radio musik, talk, news, hitam dan etnik. Khususnya acara musik merupakan kategori acara yang mendominasi siaran radio dan berisi beberapa sub bagian, diantaranya adalah Top 40, Album Oriented Rock, dan Midle Of The Road (MOR). Secara Umum mata acara radio diperoleh dari 4 sumber :
a.      Jaringan antar stasiun atau merelay dari stasiun penyiaran lainnya.  
b.     Rekaman dan atau menyewa dari rumah produksi.  
c.      Produksi Sendiri.  
d.     Sindikasi program atau pertukaran program dengan pihak lain yang menjadi kongsinya. 
Dalam kenyataan empirisnya, tidak ada produk (program/format) yang dibuat oleh produsen (radio), yang mampu cocok dan disukai semua orang (pendengar). Sebuah produk pasti hanya dibutuhkan, cocok dan disukai oleh suatu kelompok tertentu saja, pada suatu masa/periode tertentu pula. Secara umum media radio terdiri atas unsur, yakni Kata/voice, Musik, dan Sound effect. Dalam berbagai format program, ketiga unsur ini bisa digabung pemanfaatannya, atau kadang hanya satu atau dua unsur saja bergantung pada format dan kebutuhannya. 
Sebelum memproduksi suatu program, harus dipahami :
a.      SIFAT MEDIA RADIO : auditif, sekilas, dan sebagainya. 
b.     FORMAT STASIUN : News & Talk, Music & informasi, Khusus,  Campuran 
c.      SEGMENTASI AUDIENCE : geografis, psikografis, sosiologis, demografis, dsb... 
d.     POSITIONING : Penanaman citra lembaga > tagline “Pro2 Jogja, ajang kreativitas anak muda Jogja”
e.      FORMAT PROGRAM/PENYAJIAN PROGRAM : Dialog, talkshow, drama/sandiwara, uraian, monolog, feature, magazine / majalah udara, variety show, pagelaran, chart music, kuis, kabaret (panggung), request, radio spot/slide  audio, biaya, teknologi /sarana prasarana yang tersedia, sdm. 

B. Karakteristik Program Siaran Radio

Wahyudi menyebutkan bahawa program siaran radio ditelaah dari karakteristik dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1.     Siaran karya Artistik : siaran yang diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu proses produksinya mengutamakan segi keindahan. Karya artistik dapat dijabarkan berdasarkan jenis masing – masing program tersebut sebagai berikut : 
a.      Program siara radio mengutamakan aspek atau yang berkaitan dengan musik dan lagu penyajian siarannya.Misalnya acara tangga lagu, Profil artis musik, program jenis musik, Request song, nonstop music dj style. 
b.     Program drama radio, suatu program yang menyajikan secara audio pola pelakonan/dramatisasi para tokoh atau karakternya dalam suatu tema cerita teetentu yang dibawakan naratif, monolog, dialog yang diselingi dengan suara musik, lagu, serta efek suara seperlunya. 
c.      Program kuis radio, suatu program yang materi siarannya didasararkan pada pertanyaan-pertanyaan, teka-teki, permainan/games bersifat auditif yang ditujukan kepada pendengar, agar menanggapinya sebagai suatu bentuk partisipasinya atau interaktif, yang dikompensasikan dengan suatu hadiah. 
d.     Program variety show, suatu program sajian yang terdiri dari sejumlah kombinasi dari beragam format acara, yang dikemas secara dinamis dan menarik dengan diselingi musik dan efek suara. Isi program variety show terdiri dari beberapa segmen. 
e.      Program komedi/humor, suatu program yang menyajikan unsurunsur yang menggelitik dan mengundang kelucuan secara auditif sehingga merangsang pendengar tersenyum atau tertawa. 
f.      Program sponsor, suatu program yang isi siarannya dimuati oleh informasi dan data produk tertentu yang disajikan dengan gaya perbincangan atau wawancara. 
g.     Program cerita dongeng atau legenda, bentuk penyajian program yang disajikan secara dramatisasi atau naratif berdasarkan kisahkisah dongeng dengan cerita legenda yang sudah dikenal luas.    
2.     Siaran karya jurnalistik : siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnalistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepada khalayak. Karya jurnalistik dibagi menjadi beberapa program, sebagai berikut : 
a.      Program Buletin berita, suatu sajian beragam berita aktual yang dikemas dalam tingkatan gradasi sangat penting, penting dan kurang penting yang perlu diketahui masyarakat. 
b.     Program dokumenter, program yang didasarkan pada peristiwa penting yang telah berlalu dan memiliki relevansi aktualitas kekinian. 
c.      Program majalah udara, program adopsi dari majalah cetak yang disajikan dalam bentuk versi auditif yang berisi aneka ragam topik, tema, serta peristiwa yang perlu diketahui masyarakat. 
d.     Program feature, merupakan program informasi yang membahas suatu topik persoalan melalui berbagai pandangan yang saling melengkapi, mengurai, dan mengkritik, yang disajikan dalam berbagai format. 
e.      Program talk show, program yang mengutamakan sajian perbincangan atau obrolan yang didasari penentuan tema, topik, serta bahasan yang dikemas secara dinamis dan aktual, faktual juga menghibur. 

C. Produksi Siaran Radio

Kebebasan berekspresi untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara siaran sangat banyak dan beragam. DefinisiManajemen produksi siaran radio merupakan suatu proses dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, presentasi dan evaluasi suatu program siaran. Dalam siaran radio dikenal berbagai format siaran yang menjadi panduan bagi penyelenggara siaran untuk meemproduksi acara siaran.   Produksi siaran radio bertujuan :
a.      Meningkatkan pengetahuan secara teoritis dan kreatif dalam produksi acara siaran di radio. 
b.     Meningkatkan ketrampilan dan profesionalitas dalam bidang produksi acara siaran di radio. 
c.      Menumbuhkan semangat dan motivasi untuk terus belajar serta mengikuti perkembangan dunia penyaran dalam produksi acara siaran radio. 
1.     Program Radio
a.      Berita/jurnaslitik:
b.     Copy, voice, feature
c.      Hiburan:
d.     Music
e.      Talkshow
f.      Kuis
g.     Plus kemasan-kemasan lain dan pendukung:
1)     Iklan
2)     Radio Eksposure/Promo
3)     Station Id’s
4)     Opening/Closing (Tune/Cue)
2.     Tim Produksi
a.      Hiburan/Musik:
b.     Produser
c.      Penulis Naskah/Riset
d.     Direktur Musik (Music Director)
e.      Berita:
1)     Produser
2)     Reporter
3)     Penulis Naskah/Riset
4)     Operator Produksi
5)     Kemasan Pendukung:
a)     Produser/Kreator
b)     Penulis Naskah
c)     Operator Produksi
3.     Tugas Tim Produksi
Tugas tim produksi antara lain :
a.      Produser :
1)     Bertanggung jawab atas produk yang dihasilkan.
2)     Menyediakan produk tepat pada waktunya.
3)     Mengkoordinir tim produksi.
4)     Mengatur alur kerja tim produksi.
5)     Menyediakan semua keperluan tim produksi.
6)     Menjadi jembatan tim dengan pihak lain.
b.     Penulis Naskah
1)     Menyediakan naskah sebagai bahan produksi/bahan siaran.
2)     Menyediakan bahan tepat pada waktunya.
3)     Memastikan keakuratan data dan pengayaan data melalui riset.
c.      Reporter:
1)     Mencari bahan di lapangan/luar kantor.
2)     Menyediakan naskah siap baca.
3)     Menyampaikan laporan dari lapangan
d.     Direktur Musik (Music Director):
1)     Menyediakan musik yang dibutuhkan.
2)     Memberikan masukan musik yang tepat.
3)     Melaksanakan tugas tersebut sesuai waktunya.
e.      Operator Produksi :
1)     Memproduksi sesuai perintah produser.
2)     Memiksing bahan mentah menjadi sebuah bahan layak siar.
3)     Mengerjakan dalam tempo sesuai keperluan tim
4.     Kegiatan Produksi Radio
Program radio yang bisa kita nikmati setiap saat itu membutuhkan kegiatan produksi yang akan melibatkan elemen-elemen tertentu di dalamnya. Adalah hot clock dan rundown, yang menjadi rambu-rambu bagi program radio agar tidak keluar jalur. Kedua hal tersebut menjadi tanggung jawab seorang program director, karena kesuksesan sebuah program tentu akan bermula dari perencanaan dan pengaturan elemen-elemen yang baik dalam sebuah program tersebut. Hot clock dan rundown itu disusun berdasarkan jenis programnya. Walau terdapat beberapa pendapat yang berbeda mengenai pembagian jenis-jenis program radio, namun pada dasarnya secara umum program radio terbagi menjadi 2; yaitu (1) hiburan – dalam hal ini musik, dan (2) non hiburan, atau informasi – dalam hal ini non-musik.
Sebuah konsep yang juga tak bisa dilepaskan dari produksi program radio adalah kreativitas. Kreativitas ini meliputi unsur kebaruan, berbeda, namun orisinil. Kreativitas inilah yang menentukan apakah program radio tersebut akan berumur panjang atau tidak.
Yang tidak kalah penting dalam produksi siaran radio adalah naskah radio atau radio script. Mungkin banyak yang tidak menganggap naskah radio sangat penting. Namun, dengan menggunakan rumus ‘back to the basic’, naskah radio menjadi sangat penting karena memberikan banyak manfaat bagi perkembangan suatu program.
Kegiatan produksi radio tentunya adalah tugas dari tim produksi. Adapun kegiatan produksi radio antara lain :
a.      Produksi Siar/program
b.     Produksi Musik
c.      Produksi Spot Jinggle
d.     Produksi Iklan
1.     Copyright
Copyright adalah hubungannya dengan hak cipta. Semua tulisan atau karya yang ada copyrightnya, tidak boleh di perbanyak atau dibagikan pada siapapun tanpa seijin pemiliknya.
2.     Copy Writing Radio
Copywriting tidak sama dengan Copyright. Copyrwriting adalah seni dan ilmu menuliskan kata-kata untuk mempromosikan produk, bisnis, orang, atau ide, dengan teliti memilih, mengedit, menjalin dan mengkonstruksi kata-kata tersebut sehingga dapat mengajak/menggugah pembacanya untuk melakukan aksi tertentu yang diharapkan. Berikut adalah yang perlu copywriting :
1)     Naskah Station ID
2)     Naskah Iklan
3)     Naskah Ad-lib
4)     Naskah Radio Eksposur/Promo
5)     Naskah Cue Opening/Closing
a. Metode Copy Writing :
1)    Konsep Dasar             : ditetapkan dalam format tertulis.
2)    Pendekatan Kreatif     : yang membawa daya tarik untuk didengar dan dipercaya
3)    Konsep Bahasa Siaran: bahasa verbal – announcement & conversation – pemanfaatan kosa kata phonetics – sintaksis – kaedah tata-bahasa – struktur. b. Struktur Copy Writing :
1)     Opening: introduction – attention getter
2)     Information: featuring problems & interest
3)     Message: to solve the problems – solution (ask for action)
4)     Identification: the sender
c.      Formula Spot Writing :
1)     Attention Getter
2)     Need Step      : menunjukkan kebutuhan & problem
3)     Satisfaction    : memberi informasi tentang kepuasan (kebutuhannya)
4)     Visualisasi      : perlihatkan hasilnya (akibatnya), dan lain-lain
5)     Action Step    : meminta untuk “action” atau membuktikannya
d.     Persiapan Copy Writing :
1)     Copy Writing : kerja kreatif
2)     Kerja menulis bahasa verbal
3)     Memahami “what to say” (product knowled-ge) dan menulis “how to say”
4)     Memahami psikografi dari prospect audience
5)     Memenuhi harapan AIDDA (Attention – Interest – Desire – destination – Action)
6)     Memiliki perbendaharaan kata & kosa-kata
3.       Langkah-langkah Membuat Station Id’s :
a.      Pelajari segment radionya (Segara Suramadu FM). Siapa pendengarnya? Bagaimana kebiasaan mereka? Apa kesukaan  utama   mereka? Ini penting untuk mendapatkan roh atau jiwa dari sebuah radio.
b.     Fahami format siarannya. Apakah hanya musik? Atau digabung dengan news? Musiknya musik apa? Dan lain-lain. Ini penting untuk mengetahui karakter dari sebuah radio.
c.      Ketahui dengan pasti dan tepat, apa identitas radionya? Apakah radio ini mempunyai tagline? Moto? Atau sejenisnya?  Jangan sampai salah menampilkan sesuatu yang bertentangan dengan tagline atau moto radio tersebut.
d.     Rancang kalimat yang singkat, jelas dan tepat sasaran sesuai dengan point 1,2 dan 3.
e.      Pilih musik instrumentalia (atau bikin sendiri lebih baik) yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuai dengan waktu ditayangkannya. Apakah ditayangkan pagi, siang, sore dan malam? Atau cocok untuk semua waktu tersebut.
4.       Langkah-langkah Membuat Cue/Tune  Opening dan Closing Program:
a.      Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter    programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya
b.     Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
c.      Rancanglah kalimat yang sesuai dengan point 1 dan 2.
d.     Ingat, kalimat hanya singkat tapi jelas, dan memberikan informasi yang tepat yang dibutuhkan pendengar.
e.      Pilihlah musik yang sesuai dengan point 1 dan 2, serta sesuaikan karakter musiknya untuk opening, bridging atau closing.
5.       Langkah-langkah Membuat Iklan Komersial :
a.      Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah produk, jasa atau pengumuman?
b.     Pelajari dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan, pencitraan, memelihara produk atau menjual?
c.      Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu orang).
d.     Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
e.      Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
f.      Lengkapi dengan sound effect  dan musik yang pas.
g.     Pilih narator dan voice over yang tepat.
6.       Langkah-langkah Membuat Radio Eksposure/Promo:
a.      Pelajari dengan seksama jenis programnya. Apa isi programnya? Siapa pendengarnya? Apa karakter programnya? Kalau perlu, pelajari juga karakter penyiarnya.
b.     Pastikan jadwal siarannya. Apakah pagi, siang, sore atau malam?
c.      Ketahui dengan pasti, apa tujuan program tersebut dipromokan. Sekedar memberi tahu, mengajak mendengarkan, atau meminta pendengar ikut berinteraksi.
d.     Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan lebih dari satu orang).
e.      Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
f.      Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4.
g.     Lengkapi dengan sound effect  dan musik serta cuplikan programnya.
h.     Pilih narrator dan voicer over yang tepat.
7.       Konsep Kreatif :
a. Idiom

:Penggambaran pesan dalam bentuk penampilan adegan
b. Gaya

:Penyampaian dengan memakai referensi tertentu
c. Bunyi

:Musik & SFX yang melatar belakangi pesan
d. Imaji

:Menarik bisa percaya dan menggetarkan hati

e. Wacana        
:Kata-kata yang berisi pesan verbal
f. Momentum
:Memanfaatkan events tertentu
g. Talent          
:Mampu mengembangkan kreatif pesan
h. Skill             
:Pada kerja produksi rekaman
i. USP              
:Memiliki nilai jual


BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan

Program radio. merupakan bentuk siaran program radio yang menyajikan berbagai informasi yang disampaikan secara lisan melalui siaran kata, seperti ulasan (tajuk), wawancara, berita, diskusi, majalah udara, dan features.
Kebebasan berekspresi untuk menciptakan program produksi siaran radio memberikan peluang untuk memunculkan ide-ide kreatif, sehingga suatu program/acara siaran lebih beragam dan dapat dikemas secara baik. Dalam dunia kerdioan katagori program acara siaran sangat banyak dan beragam.

B. Saran

Untuk mengetahui informasi tidak hanya di tv ataupun internet radio juga bisa menjadi arternatif lain untuk mengetahui informasi terkini. Jika ini membuat program sebaiknya menggukan tema zaman milenial, karena milenial suka berexplorasi dalam berbagai hal.
             

DAFTAR PUSTAKA


“Radio siaran dan produksi siaran radio”, 25 maret 2013.
<https://idunggededotcom.wordpress.com/2013/03/25/radio-siaran-dan-produksi-siaran-radio/> [Diakses 1 juli 2020] “Produksi program siaran radio”, 21 Agustus 2015.
Sartono,  FR.  Sri. Teknik  Penyiaran  dan  Produksi  Program  Radio,  Televisi  dan Film   Jilid  
1   untuk   SMK,   (Direktorat   Pembinaan   Sekolah   Menengah Kejuruan,    Direktorat    Jenderal    Manajemen    Pendidikan Dasar    dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008).
Wibowo,  Fred.  (2012).  Teknik  Produksi  Program  Radio  Siaran”.Yogyakarta, Grasia Book Publisher.